Pendekatan Perumusan Teori Akuntansi

Pendekatan Perumusan Teori Akuntansi

    Belkaoui merumuskan berbagai pendekatan dalam perumusan teori akuntansi sebagai berikut :

  1. Pendekatan nonteoritis, meliputi :
  2. Pendekatan pragmatik
  3. Pendekatan otoritas/kekuasaan
  4. Pendekatan teoretis, meliputi :
  5. Pendekatan deduktif
  6. Pendekatan induktif
  7. Pendekatan etik
  8. Pendekatan sosiologis
  9. Pendekatan ekonomi
  10. Pendekatan elektik
  11. Pendekatan lainnya, meliputi :
  12. Pendekatan peristiwa
  13. Pendekatan perilaku
  14. Pendekatan prediktif dan positif
  15. Pendekatan regulatori


     

  16. Pendekatan Nonteoretis

Pendekatan non teoretis adalah suatu pendekatan pragmatis atau praktis dan pendekatan kekuasaan.


 

  1. Pendekatan Pragmatis

    Pendekatan pragmatik terdiri atas penyusunan suatu teori yang ditandai oleh kesamaannya dengan praktik dunia nyata yang berguna memberikan solusi yang sifatnya praktik. Pendekatan ini menekankan pada kepentingan praktik yang berusaha merumuskan teori dan pengembangan prinsip akuntansi sesuai dengan kegunaannya untuk memecahkan masalah praktik.


     

  2. Pendekatan Otoritas

    Pendekatan ini biasanya digunakan oleh badan-badan yang memiliki otoritas dalam merumuskan teori-teori sesuai dengan bidang den kewenangannya. Pendekatan otoritas memiliki keunggulan dan kelemahan. Keuanggulannya adalah apabila standar yang dihasilkan dapat diterima secara umum, maka standar tersebut telah teruji validitasnya. Kelemahannya adalah pendekatan ini belum memenuhi kaidah-kaidah ilmiah, standar tersebut dianut karena sederhana, mudah diterapkan dan berguna serta cenderung tidak universal karena disusun berdasarkan kondisi tertentu dan kepentingan praktik semata.


     

  3. Pendekatan Teoretis


     

  1. Pendekatan Deduktif

        Pendekatan deduktif merupakan pendekatan yang menggunakan logika bermula dari hal-hal yang bersifat umum dan secara khusus dapat ditarik kesimpulannya. Diterapkan dalam akuntansi, pendekatan deduktif dimulai dengan dalil akuntansi dasar atau premis dan dilanjutkan dengan menurunkan prinsip-prinsip akuntansi melalui cara-cara logis yang dipakai sebagai pedoman dan dasar bagi pengembangan teknik-teknik akuntansi. Pendekatan ini bergerak dari umum (dalil awal tentang lingkungan akuntansi) ke khusus (pertama prinsip akuntansi dan kedua, teknik akuntansi). Pendekatan deduktif dalam akuntansi dimulai dari :

  • Merumuskan dan menetapkan tujuan pelaporan keuangan.
  • Memilih dan menetapkan postulat-postulat atau konsep-konsep teoritis akuntansi.
  • Menetapkan prinsip-prinsip logis akuntansi.
  • Menurunkan dan mengembangkan teknik-teknik akutansi.


     

  1. Pendekatan Induktif

        Pendekatan induktif dalam penyusunan dari suatu teori diawali dengan observasi dan pengukuran serta berlanjut pada kesimpulan umum. Penerapannya dalam akuntansi, pendekatan induktif diawali dengan observasi mengenai informasi keuangan dari perusahaan bisnis dan dilanjutkan dengan menyusun generalisasi dan prinsip-prinsip akuntansi dari observasi tersebut berdasarkan kepada hubungan yang berulang kembali. Pendekatan induktif untuk suatu teori mencakup empat tahap :

  • Melakukan pengamatan dan pencatatan atas hasil amatan.
  • Menganalisis dan mengklasifikasi hasil amatan untuk mendeteksi hubungan peristiwa yang telah terjadi berulang-ulang.
  • Menarik kesimpulan yang menunjukkan adanya hubungan peristiwa yang berulang.
  • Melakukan pengujian atas kesimpulan yang dibuat tersebut untuk mencari kebenarannya.


     

  1. Pendekatan Etis

        Etis disebut juga etika, berkaitan dengan moral dan perilaku baik dan buruk . Pendekatan etis dalam perumusan teori akuntansi harus ditekankan pada konsep kewajaran, kejujuran, keadilan, dan kebenaran.

    Indikator kewajaran dalam akuntansi menekankan bahwa hendaknya informasi akuntansi yang disajikan harus benar (objektif dan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum), adil dilihat dari pendistribusian dan pengungkapannya.


     

  2. Pendekatan Sosiologis

        Pendekatan sosiologis menekankan pada aspek kesejahteraan masyarakat. Perumusan teori akuntansi, penetapan prinsip dan standar-standar akuntansi yang dipilih harus dapat mengungkapkan dampak sosial dalam kehidupan masyarakat. Dalam perkembangan akuntansi saat ini, telah muncul akuntansi sosial sebagai wujud pertanggungjawaban sosial perusahaan terhadap lingkungannya.


     

  3. Pendekatan Ekonomi

        Pendekatan ini menekankan bahwa dalam perumusan teori akuntansi, indikator-indikator makro ekonomi seperti seperti inflasi harus dipertimbangkan yang dapat memberikan kesejahteraan ekonomi secara keseluruhan.

        Prinsip, standar, dan teknik akuntansi yang disusun dikaitkan dengan tujuan ekonomi. Sebagai contoh dalam akuntansi, kita mengenal akuntansi perubahan tingkat harga yang merupakan prosedur dan teknik yang diciptakan dalam rangka penyajian laporan keuangan yang menggunakan pendekatan mkro ekonomi, yaitu tingkat inflasi atau yang dikenal dengan akuntansi inflasi.


     

  4. Pendekatan Elektik

            Elektik artinya memilih di antara berbagai macam kombinasi pendekatan yang cocok dan sesuai dengan standar yang bersangkutan, di mana pendekatan yang terbaik dan yang paling relevan dengan kegunaannyalah yang akan dipakai.

            Pendekatan ini menurut Rosyidi pada hakikatnya adalah hasil dari usaha-usaha yang dilakukan oleh kalangan profesi dan pemerintah sebagai bentuk partisipasinya terhadap perkembangan prinsip akuntansi.


     


     


     

    1. Pendekatan Lainnya


       

    1. Pendekatan Peristiwa

          Pendekatan ini menekankan agar akuntansi dapat menyediakan informasi tentang peristiwa-peristiwa ekonomi yang berguna untuk berbagai kepentingan. Akuntansi harus menyajikan data tentang peristiwa akuntansi secara terperinci untuk memenuhi berbagai kepentingan dalam membantu model proses pengambilan keputusan. Sebagai akibatnya, maka neraca dipandang sebagai peristiwa-peristiwa yang menggambarkan posisi keuangan suatu perusahaan dari sejak didirikan. Laporan laba rugi menunjukkan peristiwa-peristiwa perusahaan selama periode tertentu yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau mengalami kerugian selama periode tertentu.


       

      1. Pendekatan Perilaku

            Pendekatan ini menekankan pada perilaku atau kriteria ilmu perilaku. Sasaran pendekatan ini sama dengan sasaran yang ingin dicapai dalam ilmu perilaku. Sasaran ilmu perilaku adalah menjelaskan, memahami, dan meramalkan tentang perilaku manusia untuk dijadikan acuan umum bagi observasi selanjutnya. Standar akuntansi yang disusun harus dievaluasi dahulu dengan menggunakan kriteria yang sesuai dengan tujuan dan perilaku para pengguna laporan keuangan.


         

      2. Pendekatan Prediktif dan Positif

            Pendekatan ini menekankan bahwa akuntansi harus memiliki kemampuan untuk meramalkan dan memproyeksikan fakta-fakta akuntansi terhadap peristiwa yang akan terjadi di masa yang akan datang dengan metode yang sesuai dan berguna bagi pemakai informasi. Kriteria kemampuan meramalkan hendaknya dipakai sebagai alat pengukuran akuntansi agar menghasilkan keputusan yang terbaik.


         

      3. Pendekatan Regulatori

    Regulasi adalah sejumlah perangkat peraturan perundang-undangan yang dirancang dan diberlakukan terutama untuk kepentingan operasi atau kegiatan industri tertentu.

Leave a Reply

Artikel Terbaru