Pendekatan Perumusan Teori Akuntansi Belkaoui merumuskan berbagai pendekatan dalam perumusan teori akuntansi sebagai berikut : Pendekatan non teoretis adalah suatu pendekatan pragmatis atau praktis dan pendekatan kekuasaan. Pendekatan pragmatik terdiri atas penyusunan suatu teori yang ditandai oleh kesamaannya dengan praktik dunia nyata yang berguna memberikan solusi yang sifatnya praktik. Pendekatan ini menekankan pada kepentingan praktik yang berusaha merumuskan teori dan pengembangan prinsip akuntansi sesuai dengan kegunaannya untuk memecahkan masalah praktik. Pendekatan ini biasanya digunakan oleh badan-badan yang memiliki otoritas dalam merumuskan teori-teori sesuai dengan bidang den kewenangannya. Pendekatan otoritas memiliki keunggulan dan kelemahan. Keuanggulannya adalah apabila standar yang dihasilkan dapat diterima secara umum, maka standar tersebut telah teruji validitasnya. Kelemahannya adalah pendekatan ini belum memenuhi kaidah-kaidah ilmiah, standar tersebut dianut karena sederhana, mudah diterapkan dan berguna serta cenderung tidak universal karena disusun berdasarkan kondisi tertentu dan kepentingan praktik semata. Pendekatan deduktif merupakan pendekatan yang menggunakan logika bermula dari hal-hal yang bersifat umum dan secara khusus dapat ditarik kesimpulannya. Diterapkan dalam akuntansi, pendekatan deduktif dimulai dengan dalil akuntansi dasar atau premis dan dilanjutkan dengan menurunkan prinsip-prinsip akuntansi melalui cara-cara logis yang dipakai sebagai pedoman dan dasar bagi pengembangan teknik-teknik akuntansi. Pendekatan ini bergerak dari umum (dalil awal tentang lingkungan akuntansi) ke khusus (pertama prinsip akuntansi dan kedua, teknik akuntansi). Pendekatan deduktif dalam akuntansi dimulai dari : Pendekatan induktif dalam penyusunan dari suatu teori diawali dengan observasi dan pengukuran serta berlanjut pada kesimpulan umum. Penerapannya dalam akuntansi, pendekatan induktif diawali dengan observasi mengenai informasi keuangan dari perusahaan bisnis dan dilanjutkan dengan menyusun generalisasi dan prinsip-prinsip akuntansi dari observasi tersebut berdasarkan kepada hubungan yang berulang kembali. Pendekatan induktif untuk suatu teori mencakup empat tahap : Etis disebut juga etika, berkaitan dengan moral dan perilaku baik dan buruk . Pendekatan etis dalam perumusan teori akuntansi harus ditekankan pada konsep kewajaran, kejujuran, keadilan, dan kebenaran. Indikator kewajaran dalam akuntansi menekankan bahwa hendaknya informasi akuntansi yang disajikan harus benar (objektif dan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum), adil dilihat dari pendistribusian dan pengungkapannya. Pendekatan sosiologis menekankan pada aspek kesejahteraan masyarakat. Perumusan teori akuntansi, penetapan prinsip dan standar-standar akuntansi yang dipilih harus dapat mengungkapkan dampak sosial dalam kehidupan masyarakat. Dalam perkembangan akuntansi saat ini, telah muncul akuntansi sosial sebagai wujud pertanggungjawaban sosial perusahaan terhadap lingkungannya. Pendekatan ini menekankan bahwa dalam perumusan teori akuntansi, indikator-indikator makro ekonomi seperti seperti inflasi harus dipertimbangkan yang dapat memberikan kesejahteraan ekonomi secara keseluruhan. Prinsip, standar, dan teknik akuntansi yang disusun dikaitkan dengan tujuan ekonomi. Sebagai contoh dalam akuntansi, kita mengenal akuntansi perubahan tingkat harga yang merupakan prosedur dan teknik yang diciptakan dalam rangka penyajian laporan keuangan yang menggunakan pendekatan mkro ekonomi, yaitu tingkat inflasi atau yang dikenal dengan akuntansi inflasi. Elektik artinya memilih di antara berbagai macam kombinasi pendekatan yang cocok dan sesuai dengan standar yang bersangkutan, di mana pendekatan yang terbaik dan yang paling relevan dengan kegunaannyalah yang akan dipakai. Pendekatan ini menurut Rosyidi pada hakikatnya adalah hasil dari usaha-usaha yang dilakukan oleh kalangan profesi dan pemerintah sebagai bentuk partisipasinya terhadap perkembangan prinsip akuntansi. Pendekatan ini menekankan agar akuntansi dapat menyediakan informasi tentang peristiwa-peristiwa ekonomi yang berguna untuk berbagai kepentingan. Akuntansi harus menyajikan data tentang peristiwa akuntansi secara terperinci untuk memenuhi berbagai kepentingan dalam membantu model proses pengambilan keputusan. Sebagai akibatnya, maka neraca dipandang sebagai peristiwa-peristiwa yang menggambarkan posisi keuangan suatu perusahaan dari sejak didirikan. Laporan laba rugi menunjukkan peristiwa-peristiwa perusahaan selama periode tertentu yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau mengalami kerugian selama periode tertentu. Pendekatan ini menekankan pada perilaku atau kriteria ilmu perilaku. Sasaran pendekatan ini sama dengan sasaran yang ingin dicapai dalam ilmu perilaku. Sasaran ilmu perilaku adalah menjelaskan, memahami, dan meramalkan tentang perilaku manusia untuk dijadikan acuan umum bagi observasi selanjutnya. Standar akuntansi yang disusun harus dievaluasi dahulu dengan menggunakan kriteria yang sesuai dengan tujuan dan perilaku para pengguna laporan keuangan. Pendekatan ini menekankan bahwa akuntansi harus memiliki kemampuan untuk meramalkan dan memproyeksikan fakta-fakta akuntansi terhadap peristiwa yang akan terjadi di masa yang akan datang dengan metode yang sesuai dan berguna bagi pemakai informasi. Kriteria kemampuan meramalkan hendaknya dipakai sebagai alat pengukuran akuntansi agar menghasilkan keputusan yang terbaik. Regulasi adalah sejumlah perangkat peraturan perundang-undangan yang dirancang dan diberlakukan terutama untuk kepentingan operasi atau kegiatan industri tertentu.
Written by viva la vida in
Teori Akuntansi
Pendekatan Perumusan Teori Akuntansi
Pendekatan nonteoritis, meliputi :
Pendekatan pragmatik
Pendekatan otoritas/kekuasaan
Pendekatan teoretis, meliputi :
Pendekatan deduktif
Pendekatan induktif
Pendekatan etik
Pendekatan sosiologis
Pendekatan ekonomi
Pendekatan elektik
Pendekatan lainnya, meliputi :
Pendekatan peristiwa
Pendekatan perilaku
Pendekatan prediktif dan positif
Pendekatan regulatori
Pendekatan Nonteoretis
Pendekatan Pragmatis
Pendekatan Otoritas
Pendekatan Teoretis
Pendekatan Deduktif
Merumuskan dan menetapkan tujuan pelaporan keuangan.
Memilih dan menetapkan postulat-postulat atau konsep-konsep teoritis akuntansi.
Menetapkan prinsip-prinsip logis akuntansi.
Menurunkan dan mengembangkan teknik-teknik akutansi.
Pendekatan Induktif
Melakukan pengamatan dan pencatatan atas hasil amatan.
Menganalisis dan mengklasifikasi hasil amatan untuk mendeteksi hubungan peristiwa yang telah terjadi berulang-ulang.
Menarik kesimpulan yang menunjukkan adanya hubungan peristiwa yang berulang.
Melakukan pengujian atas kesimpulan yang dibuat tersebut untuk mencari kebenarannya.
Pendekatan Etis
Pendekatan Sosiologis
Pendekatan Ekonomi
Pendekatan Elektik
Pendekatan Lainnya
Pendekatan Peristiwa
Pendekatan Perilaku
Pendekatan Prediktif dan Positif
Pendekatan Regulatori
Artikel Terbaru
Search Here:
Kategori Artikel:
Akuntansi Internasional
(9)
Akuntansi Keuangan Lanjutan I
(7)
Akuntansi Manajemen
(4)
Akuntansi Sektor Publik
(4)
Home
(1)
Kewarganegaraan
(2)
Koperasi dan UMKM
(8)
Manajemen Biaya
(5)
Manajemen Keuangan
(5)
Metode Penelitian Bisnis
(2)
Pasar Keuangan dan Lembaga Keuangan
(9)
Pengantar Hukum Bisnis
(1)
Pengauditan
(16)
Pengauditan Data Elektronik
(6)
Perekonomian Indonesia
(7)
Praktikum Pengauditan
(1)
Sistem Informasi Akuntansi
(10)
Sistem Informasi Manajemen
(10)
software
(6)
Sport
(5)
Teori Akuntansi
(13)
z-serbaserbi
(1)
z-tutorialblog
(3)
Blog Archive
Other Language:
by : BTF
kumpul blogger
Adsensecamp
Total Tayangan Halaman
kumpulan artikel ekonomi, dan materi kuliah ekonomi
ekonomister.blogspot.com. Diberdayakan oleh Blogger.