KEBIJAKSANAAN MONETER ADALAH KEBIJAKSANAAN YANG BERURUSAN DENGAN: CIRI-CIRI KEBIJAKSANAAN MONETER DI NEGARA BERKEMBANG Alat kebijakan moneter: Perkembangan Inflasi: Penyebab: defisit anggaran belanja, ATingginya 650%. 1969 inflasi dapat ditekan hingga di bawah 10%. 1972/1973 terjadi kenaikan inflasi yang disebabkan oleh kenaikan harga beras disamping juga karena kenaikan harga migas empat kali lipat. 1974, inflasi memuncak hingga 41%, pemerintah memberlakukan tingkat suku bunga tinggi. 1978 rupiah didevaluasikan sebesar 50% terhadap dolar as. 1980-1981 penerimaan pemerintah secara nominal dari minyak hampir dua kali lipat. 1982 harga migas berangsur-angsur turun.September 1984 ketakutan terhadap devaluasi menyebabkan pelarian modal (capital flight). Pemerintah campur tangan dengan yang menyebabkan tingkat suku bunga antar bank menjadi 45% dan berhasil menarik capital flight . Kebijaksanaan fiskal adalah kebijaksanaan yang berkenaan dengan penerimaan dan pengeluaran pemerintah (pendapatan dan belanja negara). Sasaran kebijakan fiskal pemerintah di negara berkembang: Perbedaan mendasar antara kebijakan fiskal orla dan orba. era orde lama mengatasi defisit dengan mencetak lebih banyak uang. Sedangkan pada awal bedirinya orba memakai anggaran berimbang (balanced budget) dengan pinjaman luar negeri. Peranan pemerintah dalam perekonomian modern merupakan pengeluaran untuk membiayai pelaksanaan roda pemerintahan sehari-hari, meliputi : 2. pengeluaran pembangunan pengeluaran yang bersifat menambah modal masyarakat dalam bentuk prasarana fisik. Dibedakan atas pengeluaran pembangunan yang dibiayai dengan dana rupiah dan bantuan proyek. Perkembangan pengeluaran pemerintah Dari pelita ke pelita: Terdiri atas rutin Rp.2.005,2m (62,49%)dan Pembangunan Rp.1.232,9m(37,51%). Terdiri atas rutin rp8.871,1m (49,22%), dan Pembangunan rp.9.126,4m (50,78%). Terdiri atas rutin Rp.32.247,5m (48,92%) dan Pembangunan Rp.34.129,2m (51,08%). Terdiri atas rutin Rp.73.160,3m (58,13%) dan Pembangunan Rp.50.885,1m (41,87%). Terdiri atas rutin Rp.157.386,9 m (60,25%) Pembangunan Rp.104.846,4 m (39,75%).
Written by viva la vida in
Perekonomian Indonesia
Kebijakan Moneter
PENGENDALIAN KREDIT
Untuk membiayai defisit apbn yang amat besar menggunakan kebijaksanaan menciptakan uang.
Peran dinamisatif
angsuran dan bunga utang pemerintah dan pengeluaran lain.
Pelita I jumlah pengeluaran Rp.3.238,1 m,
Pelita II, jumlah pengeluaran Rp.17.997,5m
Pelita III, jumlah pengeluaran Rp.66.376,7 m
Pelita IV, jumlah pengeluaran Rp.124.045,4m
Pelita V, jumlah pengeluaran Rp.262.233,3 m
Artikel Terbaru
Search Here:
Kategori Artikel:
Akuntansi Internasional
(9)
Akuntansi Keuangan Lanjutan I
(7)
Akuntansi Manajemen
(4)
Akuntansi Sektor Publik
(4)
Home
(1)
Kewarganegaraan
(2)
Koperasi dan UMKM
(8)
Manajemen Biaya
(5)
Manajemen Keuangan
(5)
Metode Penelitian Bisnis
(2)
Pasar Keuangan dan Lembaga Keuangan
(9)
Pengantar Hukum Bisnis
(1)
Pengauditan
(16)
Pengauditan Data Elektronik
(6)
Perekonomian Indonesia
(7)
Praktikum Pengauditan
(1)
Sistem Informasi Akuntansi
(10)
Sistem Informasi Manajemen
(10)
software
(6)
Sport
(5)
Teori Akuntansi
(13)
z-serbaserbi
(1)
z-tutorialblog
(3)
Blog Archive
Other Language:
by : BTF
kumpul blogger
Adsensecamp
Total Tayangan Halaman
kumpulan artikel ekonomi, dan materi kuliah ekonomi
ekonomister.blogspot.com. Diberdayakan oleh Blogger.