Primarily substantive approach
Pada strategi ini, auditor lebih mengutamakan pengujian  substantive daripada pengujian pengendalian. Auditor relative lebih  sedikit melakukan prosedur  untuk memperoleh pemahaman struktur  pengedalian intern klien. Strategi ini lebih banyak dipakai dalam audit  yang pertama kali daripada atas klien lama.
Strategi ini digunakan apabila auditor, atas dasar pengalaman  maupun tahap perencanaan sebelumnya, menemukan kondisi sebagai ebrikut:
- Pengendalian yang terkait dengan  suatu asersi, tidak efektif. Oleh karena itu, salah saji tidak akan dpat  dicegah atau dideteksi oleh struktur pengendalian intern klien. Auditor  kemudian menguji apakah salah saji yang tak terdeteksi oleh struktur  pengendalian intern klien tersebut, dapat dideteksi oleh prosedur audit.  Dengan demikian, auditor akan lebih banyak melakukan pengujian  substantive.
 
- Biaya untuk melaksanakan :- Prosedur tambahan untuk menghimpun pemahaman struktur pengendalian intern
 
- Test of control untuk mendukung lower assessed level of control risk  melebihi biaya untuk melaksanakan test substsntif yang lebih ekstensif.
 
 
 
 - Yang dipengaruhi terutama oleh transaksi tidak rutin atau jarang terjadi seperti aktiva tetap, utang obligasi, dan modal saham
 
- Yang sangat memerlukan jurnal penyesuaian seperti akumulasi depresiasi.
 
- Prosedur tambahan untuk menghimpun pemahaman struktur pengendalian intern






