KONSEP DESENTRALISASI Perusahaan yang terdesentralisasi di Negara asal sering memberlakukan pengawasan yang lebih ketat pada divisi asing, paling tidak hingga mereka mendapat pengalaman yang lebih banyak tentang operasional mereka di luar negri. Desentralisasi menawarkan keunggulan-keunggulan bagi divisi –divisi di Negara asal, dan keunggulan bagi divisi asing. Persaingan dalam memperebutkan pasar pembeli, dibuka seluas-luasnya. Kompetisi benar-benar tidak ditahan-tahan lagi oleh pemerintah negara setempat. Dengan sendirinya, pertumbuhan ekonomi adalah suatu keniscayaan. Akan tetapi, hasil akhirnya adalah, siapa yang memiliki modal dan sumber daya besar, hampir dapat dipastikan memenangi pasar. Kalau sudah seperti ini, akan ada sebagian konsumen/pembeli yang bisa jadi justru tidak terlayani oleh produsen/pedagang yang mencoba mengekspansi besar-besaran perusahaannya. Dan sebagian konsumen/pembeli tersebut tidak dilindungi oleh pemerintah. Desentralisasi yang dianggap sebagai jalan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi telah menarik perhatian dari banyak ahli, antara lain dikemukakan oleh Tiebout, Oates, Tresch, Breton, Weingast, dan sebagaimana dikutip oleh Litvack et al dalam Sidik (2002) yang mengatakan bahwa pelayanan publik yang paling efisien seharusnya diselenggarakan oleh wilayah yang memiliki kontrol geografis yang paling minimum. Desentralisasi adalah paket delegasi kewenangan pengambilan keputusan kepada jenjang yang lebih rendah. Alasan-alasan untuk melakukan desentralisasi adalah sebagai berikut: Kualitas keputusan dipengaruhi oleh kualitas informasi yang tersedia.sejalan dengan pertumbuhan pertumbuhan persahaan dan penambahan operasi dipasar dan area yang berbeda , manajer pusat mungkin tidak memahami kondisi local. Dengan mendesentralisasikan keputusan-keputusan operasional, manajemen pusat bebas menangani perencanaan dan pengambilan keputusan strategis. Organisasi selalu membutuhkan manajer yang terlatih untuk menggantikan posisi manajer jenjang yang lebih tinggi yang keluar untuk mengambil keuntungan dari peluang yang lain. Pada perusahaan yang sangat tersentralisasi, margin laba secara keseluruhan dapat menutupi ketidakefisienan yang terjadi diberbagai divisinya. PENGERTIAN SISTEM AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN Sistem akuntansi pertanggung jawaban adalah sistem yang mengukur berbgai hasil yang dicapai setiap pusat pertanggungjawaban menurut informasi yang dibutuhkan para manajer untuk mengoperasikan pusat pertanggungjawaban mereka. Idealnya system akuntansi pertanggungjawaban mencerminkan dan mendukung struktur dari sebuah organisasi PUSAT-PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN Sistem akuntansi pertanggungjawaban (responsibility accounting system) adalah sistem yang mengukur berbagai hasil yang dapat dicapai setiap pusat pertanggungjawaban mereka. Idealnya, system akuntansi pertanggungjawaban mencerminkan dan mendukung struktur dari sebuah organisasi. Perusahaan yang memiliki beberapa pusat pertanggungjawaban biasanya memilih salah satu dari dua pendekatan pengambilan keputusan untuk emngelola kegiatan mereka yang rumit dan beragam: terdesentralisasi atau tersentralisasi. Pada pengambilan keputusan tersentralisasi, berbagai keputusan dibuat pada tingkat manajemen puncak dan manajer jenjang yang lebih rendah bertanggung jawab atas pengimplementasian keputusan-keputusan tersebut. Di lain pihak, pengambilan keputusan terdesentralisasi memperkenankan manajer pada jenjang yang lebih rendah untuk membuat dan mengimplementasikan keputusan penting yang berkaitan dengan wilayah pertanggung jawaban mereka. Pusat pertanggungjawaban (responsibility center) merupakan salah satu segmen bisnis yang manajernya bertanggung jawab terhadap serangkaian kegiatan-kegiatan tertentu. Hasil-hasil dari setiap pusat pertanggungjawaban bisa diukur berdasarkan informasi yang dibutuhkan manajer untuk mengoperasikan pusat pertanggungjawaban mereka. Berikut jenis utama pusat pertanggungjawaban: Cara pusat-pusat pertanggungjawaban dibebankan mencerminkan situasi actual dan jenis informasi yang tersedia bagi manajer. Informasi adalah kunci bagi para manajer yang bertanggung jawab pada hasil-hasilnya. Sebagai contoh, manajer Departemen Produksi bertanggung jawab atas biaya departemen, tetapi tidak untuk penjualan. Hal tersebut dikarenakan manajer Departemen Produksi tidak hanya mengendalikan beberapa biaya ini secara langsung, tetapi juga mengetahui dan memahaminya. Perbedaan antara biaya actual dan biaya yang diharapkan paling baik dijelaskan pada tingkat ini. PENILAIAN KINERJA PERTANGGUNGJAWABAN Dalam akuntansi pertanggungjawaban, laporan kinerja-kinerja disusun untuk departemen-departemen, segmen-segmen dari departemen-departemen, atau pengelompokan dari departemen yang berperasi di bawah kendali dan otoritas manajer ysng bertanggung jawab. Terdapat tiga jenis pusat pertanggungjawaban yaitu: pusat biaya, pusat laba, dan pusat investasi. Setiap jenis pusat pertanggungjawaban menyatakan secara tidak langsung pembagian hak-hak keputusan dan memiliki system pengukuran kinerja yang berlainan. Kinerja pusat biaya diukur berdasarkan efisiensi dan mutu. Walaupun demikian minimalisasi mungkin saja dilakukan dengan mengorbankan mutu dan volume produksi sehingga mengakibatkan tidak adanya keharmonisan dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan. Untuk menanggulangi hal ini perlu ditetapkan jenis dan banyaknya produksi yang dikehendaki serta standar mutu yang diisyaratkan. Pusat laba adalah pusat pertangungjawaban dimana kinerja keuangan diukur dari segi labanya, yang merupakan perbedaan antara pendapatan dan beban. Pendapatan adalah ukuran moneter dari keluaran-keluaran, sedangkan beban adalah ukuran moneter dari masukan-masukan atau sumber daya yang dikonsumsi. Dalam rangka mengevaluasi kinerja, ukuran-ukuran efisinsi dan efektivitas haruslah dipertimbangkan karena manajer bertanggung jawab atas kinerja pendapatan dan biaya segmen. Manajer pusat laba memakai analisis marjin konttribusi, biaya standar, anggaran fleksibel, dan selisih penjualan untuk mengendalian laba. Dalam pusat investasi, manajer memiliki tanggung jawab dan otoritas atas pengambilan keputusan-keputusan yang mempengaruhi tidak hanya biaya dan pendapatan saja, tetapi juga asset yang diinvestasikan dalam pusat pertanggungjawaban. Manajer bertanggung jawab atas perolehan laba yang memadai dan pemilihan asset operasi yang dibutuhkan untuk mencapai laba itu. Ukuran efisiensi dan efektivitas dipakai untuk megevaluasi kinerja pusat investasi dengan fokus utamanya diarahkan pada imbalan investasi actual yang dicapai dibandingkan dengan imbalan investasi yang dianggarkan.
Written by viva la vida in
Akuntansi Manajemen
Konsep Desentralisasi dan Sistem Akuntansi Pertanggungjawaban
Mengumpulkan Dan Menggunakan Informasi Lokal
Memfokuskan Manajemen Pusat
Melatih Dan Memotivasi Para Manajer
Meningkatkan Daya Saing
Pusat biaya (cost center) – manajernya bertanggung jawab hanya terhadap biaya.
Pusat pendapatan (revenue center) – manajernya bertanggung jawab hanya terhadap penjualan.
Pusat laba (profit center) - bertanggung jawab terhadap penjualan dan biaya.
Pusat investasi (investment center) - manajernya bertanggung jawab terhadap penjualan, biaya, dan investasi modal.
Pusat biaya
Pusat Laba
Pusat Investasi
Artikel Terbaru
Search Here:
Kategori Artikel:
Akuntansi Internasional
(9)
Akuntansi Keuangan Lanjutan I
(7)
Akuntansi Manajemen
(4)
Akuntansi Sektor Publik
(4)
Home
(1)
Kewarganegaraan
(2)
Koperasi dan UMKM
(8)
Manajemen Biaya
(5)
Manajemen Keuangan
(5)
Metode Penelitian Bisnis
(2)
Pasar Keuangan dan Lembaga Keuangan
(9)
Pengantar Hukum Bisnis
(1)
Pengauditan
(16)
Pengauditan Data Elektronik
(6)
Perekonomian Indonesia
(7)
Praktikum Pengauditan
(1)
Sistem Informasi Akuntansi
(10)
Sistem Informasi Manajemen
(10)
software
(6)
Sport
(5)
Teori Akuntansi
(13)
z-serbaserbi
(1)
z-tutorialblog
(3)
Blog Archive
Other Language:
by : BTF
kumpul blogger
Adsensecamp
Total Tayangan Halaman
kumpulan artikel ekonomi, dan materi kuliah ekonomi
ekonomister.blogspot.com. Diberdayakan oleh Blogger.