Pembangunan Ekonomi Adalah suatu proses yang menyebabkan pendapatan per kapita penduduk suatu negara meningkat dalam jangka panjang. 3 karakteristik pembangunan ekonomi: Tolok ukur untuk melihat laju pembangunan ekonomi biasa digunakan Pendapatan Nasional. Pendapatan Nasional Adalah nilai produksi barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan dalam suatu perekonomian di dalam suatu negara. Perhitungannya dapat menggunakan 3 pendekatan: pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan nilai pengeluaran sektor rumah tangga, sektor pengusaha, sektor pemerintah dan pendapatan ekspor dikurangi impor. pendapatan nasional dihitung dengan menentukan dan menjumlahkan nilai produksi yang dihasilkan oleh tiap sektor produktif yang ada dalam perekonomian. Menjumlahkan pendapatan faktor-faktor produksi yang digunakan dalam memproduksi barang-barang dan jasa-jasa. Kesenjangan Ekonomi Dudley Seers, 3 masalah pokok yang perlu diperhatikan dalam mengukur pembangunan suatu negara: Trilogi Pembangunan pelita I Trilogi Pembangunan pelita II Tingkat Kesenjangan dalam Distribusi Pendapatan Dua Pendekatan untuk mengukur tingkat kesenjangan dalam pendapatan: Cara pengukuran ketimpangan pendapatan oleh Bank Dunia, adalah dengan cara jumlah penduduk dikelompokkan menjadi 3 group, yaitu Tingkat ketidak merataan dalam distribusi pendapatan dikatakan tinggi apabila 40 persen penduduk dari kelompok berpendapatan rendah menerima lebih kecil dari 12 persen dari jumlah pendapatan, tingkat ketidak merataan sedang apabila kelompok tersebut menerima12 sampai 17 persen dari jumlah pendapatan, dan tingkat ketidak merataan rendah apabila kelompok tersebut menerima lebih besar dari 17 persen dari jumlah pendapatan. Distribusi Pendapatan di Indonesia Kemiskinan Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup: Kemiskinan sebagai gejala ekonomi dan kemiskinan sebagai suatu gejala social Kemiskinan jika dikaitkan dengan tingkat pendapatan dan kebutuhan: Otonomi daerah menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 adalah kewenangan daerah otonom untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan perundang-undangan. Latar Belakang: Latar Belakang OTDA: 1.Pembangunan yang tidak merata 2. ketimpangan ekonomi regional di Indonesia Penyebabnya: UNDANG"OTDA TINGKAT I & II menurut sondakh (1999) ada tiga faktor pemicu disintegrasi bangsa: Tujuan Pokok UU no.25 tahun 1999 adalah Memberdayakan dan meningkatkan kemampuan perekonomian daerah, Tujuan Pokok UU no.25 tahun 1999 adalah Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem NKRI. Daerah Otonom adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwewenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sistem NKRI. Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang pemerintahan oleh pe merintah pusat kepada gubernur sebagai wakil pemerintah dan/atau kepada instansi vertikal di wilayah tertentu. Tugas Pembantuan adalah penugasan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah dan/atau desa dari pemerintah provinsi kepada kabupaten/kota dan/atau desa serta dari pemerintah kabupaten/kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu yang bersifat fisik. Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah Sumber-Sumber Penerimaan Daerah 1.Pendapatan Asli Daerah (PAD) bersumber dari; pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain PAD yang sah. 2. Dana Perimbangan, terdiri atas: dana bagi hasil, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus,yang jumlahnya ditetapkan setiap tahun anggaran dalam APBN 3.Lain-lain Pendapatan terdiri atas pendapatan hibah dan pendapatan dana darurat. Pendapatan hibah merupakan bantuan yang tidak mengikat DANA ALOKASI UMUM: DANA ALOKASI KHUSUS: DAK diberikan untuk kegiatan investasi yang merupakan prioritas nasional atau suatu kondisi khusus daerah, misalnya daerah transmigrasi.
sosial, ketergantungan, dan ketidak mampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
Written by viva la vida in
Perekonomian Indonesia
Distribusi Pendapatan Dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia
Cara pengeluaran (GNP).
Cara produksi (GDP)
Cara Pendapatan (NI)
Sejak Pelita III strategi pembangunan mulai diubah, tidak hanya pertumbuhan tetapi juga kesejahteraan masyarakat (growth with equity)
Tujuan bantuan ini adalah untuk menyediakan dana yang cukup bagi pemda dalam menjalankan fungsi-fungsinya. Bantuan umum ini dapat juga dilihat sebagai suatu mekanisme transfer daya beli (purchasing power) dari pemerintah pusat ke pemda (Mahi, 2000).
Artikel Terbaru
Search Here:
Kategori Artikel:
Akuntansi Internasional
(9)
Akuntansi Keuangan Lanjutan I
(7)
Akuntansi Manajemen
(4)
Akuntansi Sektor Publik
(4)
Home
(1)
Kewarganegaraan
(2)
Koperasi dan UMKM
(8)
Manajemen Biaya
(5)
Manajemen Keuangan
(5)
Metode Penelitian Bisnis
(2)
Pasar Keuangan dan Lembaga Keuangan
(9)
Pengantar Hukum Bisnis
(1)
Pengauditan
(16)
Pengauditan Data Elektronik
(6)
Perekonomian Indonesia
(7)
Praktikum Pengauditan
(1)
Sistem Informasi Akuntansi
(10)
Sistem Informasi Manajemen
(10)
software
(6)
Sport
(5)
Teori Akuntansi
(13)
z-serbaserbi
(1)
z-tutorialblog
(3)
Blog Archive
Other Language:
by : BTF
kumpul blogger
Adsensecamp
Total Tayangan Halaman
kumpulan artikel ekonomi, dan materi kuliah ekonomi
ekonomister.blogspot.com. Diberdayakan oleh Blogger.